Cara membuat tarikan motor matic jadi kencang dan ringan

shares |

1.  Dengan mengganti roller,roller berguna untuk memberikan tekanan keluar pada variator hingga dimungkinkan variator dapat membuka dan memberikan sebuah perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor dapat bergerak.Kinerja variator ini sangat ditentukan oleh Roller,baik itu bentuk maupun bahan roller,dan yang terpenting adalah berat dari roller. Bentuk roller yang baik harus lah berbentuk bundar,bentuk bundar dan sempurna mempermudah pergerakan dari variator,bila bentuknya sudah tidak bundar,maka sudah waktunya Anda mengganti Roller motor matic Anda.Bahan yang dipergunakan biasanya terbuat dari bahan teflon karena sifatnya yang licin, keras, dan tahan panas

Prinsip kerja Roller pada dasarnya sebetulnya mirip sekali dengan Gear set,pada motor yang memiliki system penggerak rantai.Karena skutik menggunakan V-belt didalam menggerakan roda dengan melalui perputaran Kruk as roda yang sebelumnya diputar oler V-belt.




2.   Per cvt

Performa skubek yang lemot, bisa saja dipengaruhi kondisi per CVT. Terutama, keluhan itu terjadi ketika kondisi motor panas. Karena panas, per jadi loyo. Sehingga mesin jadi enggak kuat buat umbar tenaga.

“Gejalanya bisa dicirikan ketika rpm mesin minta tinggi, tapi motor enggak ngacir,” buka Budi Susilo, Marketing per RMG. Gejala ini karena per CVT kelewat lemas. Makanya di pasaran banyak muncul per CVT racing. Seperti TDR, Kawahara , AHRS dan Kitaco.

Per CVT racing karakternya lebih keras. Di lilitan per atau kemasan tertulis 1.500 rpm dan 2.000 rpm. Pegas yang 2.000 rpm lebih keras dibanding 1.500 rpm. Makin keras per akan membuat akselerasi semakin cepat. Namun top-speed akan berkurang.

Untuk pengujian per yang lebih keras itu kita ambil merek RMG. Mewakili per-per CVT racing dari pasaran. Jadi, hasil pengujian itu mewakili per-per CVT yang banyak beredar itu.

Buat membuktikannya, MOTOR Plus coba lakukan uji per pendorong mangkok kopling di skubek itu. “Per ini lebih keras. Jadi, akselerasi mesin tidak lemot,” bilang pria akrab disapa Mas Sus dan kantornya berada di Jl. Hankam Raya No. 32, Sumir, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat ini.

Pengujian dilakukan dengan dinotest merek Dyno Jet 250i milik Aero Speed di Jl. H. Nawi Raya, No. 74, Jakarta Selatan. Pengujian di Yamaha Mio Soul 2010 dengan kondisi motor standar. Bahan bakar pun mengadopsi Premium.

Hanya saja, air srew alias setelan angin di karburator sedikit diseting ulang. Jika standarnya mengaplikasi 2,5 putaran setelah ditutup habis, maka ini kali bukaan angin dipatok di 3,5-4. “Biasanya setelan angin di bawah 3 putaran, motor tidak enak,” tegas pria Mas Sus. Masa sih!

Lanjut! Pengujian pertama dilakukan dengan menggunakan per CVT standar bawaan motor. Akselerasi dari 0-10 detik menghasilkan kecepatan 77,2 km/jam.

Kini, Soul kembali naik ke ‘ring dyno’ setelah lakukan penggantian per CVT yang dilego Rp 125 ribu itu. Hasilnya terlihat perbedaan cukup signifikan. Akselerasi 0-10 detik kecepatannya 78,8 km/jam.

Dari hasil pengujian itu terlihat, menggunakan per lebih keras membuat akselerasi motor bertambah. Dalam waktu 10 detik, asalnya hanya mampu mencapai 77,2 km/jam jadi 78,8 km/jam.

Kalau di motor pakai rantai roda, seperti menggunakan gir belakang lebih besar. Putaran mesin lebih ringan.




Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar