Moge Look : Saat Yang Kecil Membengkak, Yang Besar Justru Menciut

shares |






Bicara soal motor sport full fairing memang mengalami perkembangan pesat di beberapa tahun terakhir ini. Terlebih saat duo sport fairing 150cc Yamaha dan Honda masuk ke pasar “motor murah” Indonesia. Persaingan semakin keras hingga saatnya upgrade performa dan desain dilakukan masing masing pabrikan. Tapi fenomena ini ane lihat jadi sesuatu yang lucu, dimana saat
moge moge berusaha “diet” dari dimensinya eh, motor sport full fairing berkubikasi kecil justru makin gembrot gembrot. ”Moge look” katanya.



Ingat CBR150, dulu jamannya motor ini pertama kali keluar di awal 2000an motor ini masuk dengan desain ramping padat nan mempesona. Saat itu motor ini masih berstatus CBU, yah bodynya kalau bisa dibilang masih 11 12 dengan dimensi motor motor sport full fairing 2tak 150cc saat itu. Ga jauh dari RGR, ga jauh dari NSR, bahkan dengan ninja 150rr yang hadir belakangan pun dimensinya kalau boleh dibilang 11 12. Namun saat motor ini berkembang desainnya di seri kedua dari Thailand dengan basis desain mirip VFR tiba tiba CBR150R mendadak membengkak. Dimensinya membesar mendekati kakaknya yang lahir dengan mesin 250cc. Kalau ga awas mata, perbedaan paling terlihat hanya di bentuk knalpot dan velg saja.





Hal serupa juga terjadi dengan Yamaha, YZF R15 mendadak membengkak dari desain pertamanya (body belakang masih jok tandem ala Vixion) saat upgrade menjadi versi ke 2. Meski basis mesin tetap sama namun dimensi terlihat makin besar. Terlebih saat YZF R15 versi 3 lahir dengan upgrade mesin ber-vva. Motor ini secara dimensi kembali membengkak, meski pembengkakan dimensi ini kini disertai dengan bertambahnya juga power dan torsi mesin. Namun secara dimensi, saat dijajarkan dengan sang kakak yang punya power 2 kali lipat (YZF R25), YZF R15 nampak sedikit lebih besar. Dimensinya memang semakin mendekati moge. Kalau kata anak gaul sekarang sih “moge look“.







Efisiensi

Hal yang terjadi di pasar sport full fairing 150cc di Indonesia justru terjadi terbalik di moge yang sebenarnya. Sebut saja Ninja 650 atau CBR1000 dimana moge moge ini di versi barunya terlihat lebih meruncing, terlihat lebih ramping, bobot pun disunat hingga beberapa kilo gram, padahal power yang dihasilkannya bisa dikatakan membengkak. Hasilnya power to weight ratio (ptwr) semakin baik. Tujuannya ya jelas untuk mendapatkan keuntungan dengan bisa bergerak semakin cepat dan lincah sejak awal bergerak. So bisa dibilang moge sekarang sudah banyak yang kecil kecil cabe rawit.







Kalau ane lihat sih kalau di moge kini kini lebih mengedepankan efesiensi. Padat di segala sisi dengan fungsi yang maksimal. Sedangkan di kelas di bawah 250 jatuhnya lebih ke style dimana kelas ini masih masuk kelas pemula yang mana tampilan cenderung lebih jadi perhatian, tampilan keren, harga terjangkau, power cukup dan irit. Keinginan para rider beginner di Indonesia banget kan?



Last, ini cuma cerita perbandingan “perilaku” yang para desainer lihat dan terapkan pada produk hasil karyanya. Untuk kelas beginner jelas tampilan akan lebih menarik buat para calon pembelinya. Dan opini ane bisa bilang Yamaha sukses di sisi ini setelah sebelumnya Honda berhasil melakukan hal sama. Mereka benar tau apa yang konsumen impikan ”Moge look” Kalau menurutmu gimana sob?<

Related Posts

1 komentar

  1. merit casino - Deccasino
    Merit casino | The best in entertainment | Our portfolio includes slots, live dealer games, video slots, bingo & live dealer games. | 메리트 카지노 먹튀 Play.

    BalasHapus